Selasa, 13 Desember 2011

Uang dan Investasi - Seri 3

miSeri III – Sebelum Mulai Berinvestasi

Seri III ini adalah seri terakhir dari artikel Uang Kamu dan Investasi. Sebelum membahas lebih lanjut, mari kita mengingat kembali 2 artikel pada seri sebelumnya. Pada Seri I Uang Kamu dan Investasi kita membahas tentang Pengeluaran dan Tabungan sebagai hal mendasar yang harus dipahami bagi kita yang telah memiliki penghasilan sendiri dan kenapa kita sebaiknya ber-Investasi sejak dini. Kemudian pada Seri II kita telah membahas mengenai dasar-dasar jenis dan instrumen Investasi yang dapat dipilih. Dalam Seri terakhir Uang Kamu dan Investasi ini, akan dibahas lebih jauh tentang hal-hal yang perlu kamu lakukan sebelum memulai investasi dan tetap mempertahankan kebiasaan baik ini.

Lunasi Hutang Kartu Kredit
Seperti yang telah dibahas pada Seri I, sebagai langkah awal untuk menyisihkan dana yang cukup berinvestasi kamu harus membuat daftar hutang dan pengeluaran serta memisahkannya sesuai dengan waktu dikeluarkan. Dari seluruh daftar hutang, jenis hutang yang paling bermasalah adalah hutang kartu kredit.

Ingat, Kartu Kredit (KK) bukan bentuk lain uang kas atau pun asset! Melainkan pengganti alat bayar. Berapa pun yang kamu gesek untuk membiayai keperluanmu, akan menjadi hutang yang harus kamu bayar ditambah bunganya. Rata-rata bunga pembelanjaan yang dikenakan bank sebesar 3% - 3,5% per bulan, yang berarti 42% per tahun, dan rata-rata bunga tarik tunai sebesar 4% per bulan.

Kenapa hutang KK harus dilunasi setiap bulan? Karena jika total tagihan tidak dilunasi secara penuh atau pembayaran dilakukan setelah tanggal jatuh tempo, bank akan membebankan bunga berdasarkan suku bunga yang berlaku untuk setiap jenis transaksi (pembelanjaan atau penarikan tunai), dihitung dari tanggal transaksi sampai dengan tanggal cetak tagihan dan disesuaikan dengan jumlah pembayaran yang dilakukan oleh nasabah. Secara umum, perhitungan bunga KK sebagai berikut:


Ilustrasi sederhana perhitungan tagihan KK adalah sebagai berikut:

Suku bunga per tahun 42%
Tanggal cetak tagihan: 2o setiap bulan
Tanggal jatuh tempo: 4 setiap bulan
Minimum Payment: 10% dari tagihan


*Perhitungan Bunga adalah sebagai berikut


Perhitungan bunga pada ilustrasi di atas bisa berbeda dikarenakan antara lain pembulatan dalam perhitungan dan urutan komponen pembayaran. Untuk informasi lebih jelas, lihat syarat dan ketentuan perjanjian KK atau tanyakan pada customer service bank penerbit kartu.

Jadi jika hutang KK kamu bulan ini sebesar 2.000.000, tidak cukup dicicil sebesar 200.000 selama 10 bulan karena kamu juga harus menanggung besar bunga harian yang dihitung dari nilai transaksi, bukan dari saldo terakhir setelah pembayaran minimum payment.

Setelah mengetahui dasar perhitungan ini, bijaklah dalam menggunakan KK dan sesuaikan keinginan belanja kamu dengan kemampuan kamu membayar KK setiap bulannya. Semakin cepat kamu melunasi hutang KK semakin cepat dana lebih tersedia untuk kamu mulai berinvestasi. Jika kamu masih memiliki hutang KK yang besar, jangan gunakan KK tersebut sampai dengan hutangmu lunas dan bayarlah lebih dari jumlah minimum payment. Jika hutang KK-mu sudah lunas dan kamu ingin menggunakan KK-mu lagi, jagalah jumlah tagihan sehingga selanjutnya bisa kamu bayar lunas setiap bulan dan tidak mengurangi porsi dana investasi kamu setiap bulan.

Atur Pengeluaran
Buatlah laporan Arus Kas dengan detil per bulan, tulis semua pos pengeluaran kamu dan catat besarnya. Pisahkan antara pos biaya wajib dan rutin, pos cicilan hutang, dan pos untuk gaya hidup (makan di resto, biaya majalah, nonton dan DVD, biaya kado ultah/pernikahan, biaya salon, hobi & olahraga). Total pendapatan kamu dikurangi total pos-pos tersebut adalah jumlah dana yang dapat kamu tabung dan investasikan.

Jika setiap bulan kamu merasa tidak pernah berhasil memiliki sisa kas untuk tabungan dan investasi, atau Kas kamu sangat ketat diakhir bulan atau bahkan defisit ... maka kamu adalah orang yang BOROS. Dengan membuat laporan Arus Kas, kamu bisa mengetahui titik pemborosan kamu dan melakukan upaya untuk mengaturnya (baca: hemat). Misalnya, mengurangi frekuensi nonton di bioskop dan makan di restoran, tidak lagi berbelanja dengan impulsif setiap ada tulisan “SALE”, mengatur pengeluaran hobi. Ingat, kebiasaan ini bukan berarti kamu tidak bisa lagi bersenang-senang, tapi agar membuat kamu memiliki dana lebih yang bisa kamu investasikan untuk tujuan keuangan yang besar dan tetap bersenang-senang dengan biaya yang lebih efisien.

Tidak ada rumus baku dalam komposisi pengeluaran yang ideal, namun sebagai patokan umum kamu bisa membagi pengeluaran per bulan sebagai berikut:
  • 2,5% untuk zakat bagi yang muslim, atau dana keagamaan lain
  • Minimal 5% untuk membangun Dana Darurat dan 5% untuk membayar premi asuransi (jika ada)
  • Pengeluaran rutin bulanan dan gaya hidup tidak lebih dari 60%
  • Minimal 10% - 15% ditujukan untuk tabungan dan investasi
  • Jika masih ada cicilan hutang, maka total porsi hutang tidak boleh lebih dari 30% penghasilan.
Kalau kamu memiliki hobi tertentu atau belanja, maka kamu bisa membuat rekening khusus “Hobi/Belanja” yang dananya dialokasikan dari 60% pengeluaran rutin dan gaya hidup tersebut di atas.

Tentukan Tujuan Keuangan dan Berani Memulai
Begitu banyak pilihan yang bisa kamu ambil dalam menentukan tujuan keuangan, dan semuanya membutuhkan dana yang cukup besar. Pilihan-pilihan tersebut secara acak bisa meliputi: Kesehatan, Hobi, Status Sosial, Pakaian dan Aksesori, Perawatan Wajah/Tubuh, Pendidikan dan Kesehatan Anak, Keamanan, Makanan & Kuliner, Pendidikan Pribadi, Karir & Pekerjaan, Travel, Bisnis, dan lain-lain. Buatlah daftar prioritas kamu, bisa 10 atau 5 prioritas tujuan keuangan yang paling ingin kamu wujudkan dan tentukan kapan kamu ingin mencapai tujuan tersebut, sehingga rencana investasi kamu lebih terarah dan terukur. Ketika kamu membuat daftar tujuan keuangan, pertimbangkan juga kemampuan kamu dan waktu serta biaya yang diperlukan. Tentukan biaya yang realistis saat ini dan berapa dana yang sudah kamu punya dan prioritas pencapaian.

Berani memulai! Belajar ilmu dasar menabung dan investasi, kamu tidak perlu menjadi ahli, namun paling tidak kamu mengetahui istilah-istilah umum, bentuk dan jenis instrumen investasi dan faktor risikonya. Carilah informasi dari buku-buku investasi yang mudah kamu pahami, artikel-artikel di internet, kolom-kolom keuangan di Koran dan majalah, serta belajarlah dari pengalaman orang lain yang telah lebih dulu sukses berinvestasi sehingga kamu lebih memahami prakteknya. Kamu juga bisa membaca kembali artikel Uang Kamu dan Investasi Seri II yang membahas tentang jenis dan instrumen investasi sebagai salah satu referensi.

Mulai dari yang sebagian kecil penghasilan kamu dan tingkatkan seiring meningkatnya penghasilan dan pengetahuan investasi kamu, dan jangan habiskan seluruh dana investasi kamu di satu pilihan atau jenis instrument karena kamu memiliki tujuan keuangan yang berbeda-beda. Investasi membutuhkan waktu dan proses belajar, karena semua ini adalah untuk rencana besar kamu di masa depan. Seperti yang telah dikemukakan pada Seri I, Investasi membutuhkan komitmen dan disiplin, percayalah bahwa kebiasaan baik ini tidak hanya berpengaruh kepada  bertambahnya kekayaan kamu, tapi juga ke cara kamu mengatur gaya hidup dan merencanakan masa depan.

Sisihkan pendapatan kamu dari sekarang dan jangan takut berinvestasi! :)

(sumber:  1) Ghozie, Prita. 2010. Menjadi Cantik, Gaya, dan Tetap Kaya. Jakarta. Elex Media Komputindo
2) berbagai sumber internet)
Nilai transaksi x Jmlh Hari* x Bunga per Tahun
360.Hari
*Jumlah hari = (tanggal lembar penagihan dicetak – tanggal transaksi) + 1

dikutip dari: http://on.fb.me/rzCJHv

Tidak ada komentar:

Posting Komentar