Jumat, 18 November 2011

Uang dan Investasi - Seri 1

Investasi, Pengeluaran dan Tabungan

Di Seri I Uang Kamu dan Investasi kali ini akan membahas mengenai 3 hal yang sangat erat kaitannya dengan uang dan kehidupan kita sehari-hari. Disadari atau tidak, Pengeluaran dan Tabungan adalah hal mendasar yang harus dipahami bagi kita yang telah memiliki penghasilan sendiri dan mau mulai ber-Investasi.

Kenapa Berinvestasi?

Dalam kehidupan kita, akan terdapat banyak tujuan yang lebih dari sekedar memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Tujuan-tujuan ini biasanya terjadi di masa yang akan datang dan membutuhkan dana yang tidak sedikit, bisa merupakan tujuan yang memang wajib dilakukan karena menjadi kebutuhan di masa depan, atau tujuan yang menjadi keinginan kita namun belum dapat terlaksana saat ini.

Untuk memenuhi tujuan tersebut, seringkali menabung dengan produk tabungan biasa tidak dapat mencukupi dana yang dibutuhkan karena tidak berbanding lurus dengan tingkat inflasi yang terjadi. Inflasi secara umum diartikan sebagai kenaikan tingkat harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus selama waktu tertentu (sumber: www.bi.go.id). Oleh karena itu, investasi sangat disarankan untuk dimulai sejak dini dengan pemahaman produk dan keuntungan yang tepat.

Banyak tujuan keuangan besar yang bisa kita tetapkan, misalnya memiliki aset pertama seperti mobil, rumah atau apartemen sendiri, beribadah Haji atau Umroh, berlibur panjang ke Eropa, membeli gadget canggih…Sejak awal kita perlu menyadari bahwa semua tujuan tersebut membutuhkan dana yang tidak sedikit, dan perlu dipikirkan apakah tabungan kita sekarang cukup untuk memenuhi tujuan tersebut pada waktunya nanti.

Salah satu tujuan keuangan besar misalnya mempertahankan gaya hidup yang minimal sama dengan yang kita miliki saat ini ketika kita sudah pensiun. Ingat, masa pensiun kita bisa sama panjangnya dengan masa produktif kita bahkan mungkin lebih panjang. Jika kita pensiun di usia 55 tahun dengan harapan masa hidup hingga minimal 85 tahun, berarti ada 30 tahun lagi hidup kita yang harus dibiayai dengan tingkat inflasi yang semakin meningkat, dan tentunya kita ingin menikmati masa pensiun dengan nyaman bukan?

Tujuan keuangan lain yang wajib dipenuhi, khususnya jika kita telah memiliki anak, tentunya jaminan pendidikan anak di masa depan. Tahukan Kamu? Dengan asumsi inflasi biaya hidup 10% per tahun, maka untuk pendidikan asumsi inflasi ini menjadi 20% per tahun untuk biaya sekolah TK hingga SMA di sekolah swasta, dan 15% untuk biaya perguruan tinggi swasta. Suka atau tidak suka, kenaikan biaya tersebut akan benar-benar terjadi. Nah, untuk memenuhi biaya pendidikan anak di masa depan, kita perlu memikirkan strategi menabung atau investasi yang tepat.

Pengeluaran

Sebelum berinvestasi, kita wajib mengenali elemen pengeluaran yang nantinya akan kita atur agar dapat menyisihkan dana untuk berinvestasi.

Bagi yang sudah memiliki penghasilan sendiri, biasanya ada 2 masalah besar yang sering dihadapi:
  1. Tidak ada dana yang cukup untuk menabung, semua uang habis untuk membayar hutang dan membiayai kehidupan sehari-hari; atau
  2. Jangankan menabung, terkadang gaji bulanan kita tidak cukup karena memiliki hutang kartu kredit yang begitu besar untuk biaya pemotongan minimumnya dan ditambah biaya untuk gaya hidup kita sehari-hari. 
Cobalah kenali pengeluaran yang kamu lakukan selama ini dan buatlah daftarnya agar kamu bisa mengetahui dana yang harus kamu siapkan selain dana tabungan. Biasanya ada 3 jenis pengeluaran yang wajb kita siapkan dananya:
  1. Pengeluaran Tahunan, adalah pengeluaran yang dilakukan sekali dalam setahun. Biasanya pengeluaran seperti ini terkait dengan asset yang kamu miliki, seperti berbagai premi Asuransi, biaya kontrak rumah atau sewa apartemen (meski kini banyak juga pengeluaran tahunan yang dibayarkan secara bulanan), atau liburan panjang ke luar negeri hingga dana untuk Berkurban bagi kamu yang muslim.
  2. Pengeluaran Bulanan, adalah pengeluaran yang dilakukan setiap bulan dari gaji yang kamu terima. Biasanya elemen ini paling banyak karena termasuk juga cicilan hutang jangka pendek atau jangka menengah kita. Mulai dari cicilan kartu kredit, KTA, tagihan telpon, listrik, bensin, belanja bulanan untuk keperluan rumah, hingga belanja hobi dan keperluan pribadi. Pisahkan dan buat detail semua elemen pengeluaran bulanan ini untuk memudahkan kamu melihat pos pengeluaran terbanyak.
  3. Pengeluaran Harian, adalah biaya hidup kita sehari-hari setelah kita menyisihkan pos pengeluaran bulanan dan tahunan. Biaya ini biasanya adalah untuk makan siang dan dana ngumpul-ngumpul (hang out) dengan teman. Alangkah baiknya jika kamu juga bisa menetapkan besar pengeluaran harian kamu setiap harinya sehingga kamu bisa memperkirakan berapa dana tersisa setiap bulannya untuk kamu investasikan. Semakin banyak yang bisa kamu hemat, semakin besar yang bisa kamu investasikan.

Tabungan

Setelah mengetahui pos-pos pengeluaran kamu, kamu bisa mulai menghitung dan mengumpulkan dana yang dibutuhkan untuk menabung dan berinvestasi. Bagi kita yang sudah bekerja dan memiliki penghasilan sendiri, paling tidak dapat memenuhi 2 tujuan keuangan penting: Dana Darurat dan Dana Pensiun.

Dana Darurat sangat penting dan berguna untuk kondisi dimana kita ditimpa musibah atau kehilangan pekerjaan selama beberapa bulan hingga mendapatkan pekerjaan kembali. Besarnya Dana Darurat dihitung dari besarnya pengeluaran kamu setiap bulan. Tidak ada rumusan baku untuk menentukan berapa Dana Darurat yang kamu butuhkan, namun sebagai contoh dengan asumsi kamu masih single dan bekerja di kantoran, Dana Darurat yang dibutuhkan sebesar 4 – 6 kali total pengeluaran bulanan. Bagi kamu yang masih single dan bekerja freelance, Dana Darurat yang dibutuhkan sebesar 6 – 8 total pengeluaran bulanan. Besar dana ini meningkat jika kamu telah berkeluarga, misalnya pekerja kantoran dengan satu orang anak maka Dana Darurat yang dibutuhkan 8 – 10 kali pengeluaran bulanan, atau pekerja freelance dengan satu orang anak maka Dana Darurat yang dibutuhkan mencapai 10 – 12 kali pengeluaran bulanan.

Selain Dana Darurat, Dana Pensiun adalah tujuan keuangan yang wajib dipenuhi dengan alasan seperti yang dikemukakan di bagian Kenapa Berinvestasi. Persiapan Dana Pensiun kamu akan lebih ringan jika telah mengikuti Program Dana Pensiun yang biasanya diadakan oleh perusahaan tempat kamu bekerja. Coba tanyakan apakah ada program tersebut di perusahaan kamu, jika tidak, maka saatnya kamu mulai mempersiapkan Dana Pensiun dari sekarang. Jika kamu berpikir kenapa harus dimulai dari sekarang, perhitungan berikut bisa menjadi contoh.

Asumsi kamu baru memulai investasi Dana Pensiun di usia 35 tahun, artinya kamu masih punya 20 tahun lagi untuk mengumpulkan dana hingga usia 55 tahun, memang masih lama. Namun ingat, masa produktif yang 20 tahun lebih pendek dibandingkan periode pensiun 55-85 tahun yang sepanjang 30 tahun. Asumsi tahun 2010, usia 35 tahun, pengeluaran 2 juta per bulan. Dengan inflasi 10% per tahun, dalam waktu 20 tahun 2 juta Rupiah akan berubah menjadi 13,5 juta Rupiah per bulan (biaya hidup usia 55 tahun). Setiap tahun kenaikan biaya hidup 10%, maka total biaya hidup yang kita butuhkan selama 30 tahun setelah pensiun adalah 3,7 miliar Rupiah!

Setelah mulai menyisihkan dana investasi untuk tujuan tersebut diatas kemudian dana untuk pengeluaran bulanan, barulah kita memiliki dana untuk kehidupan sehari-hari.

Investasi membutuhkan komitmen dan kesiapan mental untuk memulai. Investasi tidak perlu dimulai ketika kita sudah memiliki gaji di atas 5 juta Rupiah, namun bisa dimulai dengan penghasilan pertama yang kamu miliki saat ini. Buat tujuan keuangan kamu dan mulailah memikirkan masa depan kamu.

Jangan takut berinvestasi!

sumber: CIMB Niaga Page http://on.fb.me/u9VTBM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar